top of page

Thanksgiving 2020

  • Writer: Fendy Simatauw
    Fendy Simatauw
  • Nov 26, 2020
  • 7 min read



Let's finish 2020 with grateful hearts


Kamis, 26 November 2020, Thanksgiving Day adalah hari dimana semua orang Amerika merayakannya sebagai hari libur nasional tahunan di Amerika Serikat & Kanada untuk merayakan panen & berkat tahun lalu.


Untuk lebih memahami Hari Thanksgiving, kita perlu memahami mengapa para peziarah meninggalkan Inggris sejak awal. Semuanya dimulai pada tahun 1534 ketika Inggris memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik Roma, dan para Reformis Protestan melihat ini sebagai sebuah kesempatan. Belakangan ini para reformis ini disebut Puritan (terutama karena mereka ingin "memurnikan" Gereja Inggris dari tradisi Katolik yang mereka yakini tidak alkitabiah). Setelah bertahun-tahun berjuang untuk perubahan, beberapa orang Puritan merasa bahwa hanya sedikit kemajuan yang dicapai; jadi mereka memutuskan sudah waktunya untuk berpisah dari Gereja Inggris. Ini memulai perbedaan antara Puritan dan Separatis. Meskipun mereka memiliki kepercayaan dan nilai teologis yang sama, kaum Puritan tetap menjadi bagian dari Gereja Inggris, sementara kaum Separatis memilih untuk berpisah, dan para peziarah adalah bagian dari kelompok Separatis ini. Karena, Gereja dan Negara terikat erat, maka para Separatis dianggap pengkhianat dan hidup dalam bahaya penganiayaan dan pemenjaraan. Karena permusuhan, sekelompok kecil Separatis berlayar ke Belanda pada tahun 1609.


Selama lebih dari satu dekade, mereka menikmati kebebasan beragama dan berkumpul secara terbuka sebagai gereja. Tetapi kebebasan ini muncul kesulitan.

  1. Kesulitan ekonomi. Sebagai imigran, mereka berada di bawah ekonomi rendah dan hidup dalam kemiskinan yang parah.

  2. Mencairnya nilai-nilai alkitabiah mereka, khususnya di kalangan kaum muda. Beberapa pemuda dan pemudi mulai berasimilasi dengan budaya Belanda dan meninggalkan kepercayaan mereka. William Bradford, seorang penumpang di Mayflower dan gubernur Plymouth, menjelaskan: “Dari semua kesedihan yang paling berat (di Belanda), adalah banyak dari anak-anak, yang dipengaruhi oleh kebejatan yang besar dari orang-orang muda di negara itu, dan banyak godaan di kota, dipimpin oleh contoh yang rusak dan membawa kepada kehidupan yang berbahaya."

Dengan keinginan untuk menyebarkan pesan Injil, para peziarah memilih untuk berimigrasi sekali lagi & kali ini ke Amerika, dan mereka siap berkorban untuk generasi berikut - dan pengorbanan itu terbukti mahal. Tapi Amerika bukan lagi mercusuar di atas bukit, dan bukan lagi "Satu Bangsa di Bawah Tuhan". Ini adalah negara di mana kehidupan spiritualnya tidak lagi berpusat pada komitmen kepada Tuhan atau gereja-Nya. Kebenarannya, kita (Amerika) adalah bangsa yang dibangun Tuhan Allah dari Alkitab, Tuhan Allah yang membantu mendirikan bangsa ini, dari setiap aspek kehidupan. SEKARANG bangsa ini, berhadapan dengan situasi sulit “Alkitab sedang dihapus dari sekolah-sekolah, dan Sepuluh Perintah sedang dihapus dari gedung-gedung umum, dan kami sekarang melihat bisnis, organisasi, dan pemerintah kami tidak hanya menentang Alkitab, tetapi juga mereka yang berpegang dan tahu akan kebenaran menghilangkannya demi posisi dan kehormatan dunia. Apa yang kita miliki saat ini sebagian besar adalah hal yang sama yang dihadapi kaum Separatis di Inggris dan Belanda. Gereja yang hidup sadarlah kita sedang ada dalam masa-masa sulit.

  • Pemerintah berusaha mengontrol gereja.

· Pada tahun 2014, walikota Houston mencoba memanggil beberapa para pendeta, untuk membungkam mereka dari berbicara menentang amoralitas.

· IRS juga mencoba untuk mencabut status bebas pajak gereja jika mereka berbicara menentang negara.

· Dan baru-baru ini kita melihat pejabat negara bagian & lokal membatasi dan bahkan melarang ibadah umum sambil memberikan lampu hijau untuk protes kekerasan di jalan-jalan kita, dan amoralitas di sekolah kita.


Orang-orang muda memberontak, memberi pengaruh buruk dan melawan Tuhan. Bagi beberapa orang Thanksgiving Day telah berubah menjadi acara mabuk-mabukan & pesta narkoba, bukan lagi perayaan syukur untuk semua yang Tuhan telah berikan bagi negara kita. Amerika saat ini menghilangkan kemampuan kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah Dia sediakan.


Misionaris Kristen, Elwood McQuaid berkata, "Kami dengan cepat menjadi bangsa yang tidak tahu berterimakasih - orang-orang yang punya banyak tapi tidak pernah merasa cukup."


Sebagai sebuah bangsa besar, kita perlu berbalik dari arah yang kita tuju dan kembali kepada Tuhan dan Alkitab.

Hari ini banyak orang meninggalkan Tuhan dan merayakan pesta keberhasilan tanpa HATI TUHAN. Kita menggantikan DIA dengan berhala dan kerakusan. Saya tidak mengatakan ini sebagai akibat dari jalan datangnya malapetaka, tetapi saya berharap kita melihat kesalahan kita dan berpaling kepada Tuhan sebelum terlambat.


Tuhan berkata, "dan umat-Ku, yg atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa & mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yg jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga & mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14)


Untuk mengembalikan bangsa kita ke jalur yang benar bersama Tuhan & untuk sekali lagi menjadi makmur & suar cahaya itu.

Hal yang perlu kita lakukan untuk kembali kepada TUHAN :

  • Kita perlu memiliki Hati yang Bersyukur.

"Thanksgiving" mungkin ada di bibir banyak orang, TETAPI pada kenyataannya itu jauh dari hati mereka.


Tuhan mengatakannya seperti ini. “Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya & memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, & ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yg dihafalkan,” (Yes. 29:13).


Doa & mengucap syukur kepada Tuhan kini telah menjadi tradisi di meja makan daripada dari hati yang tulus. Di Meja itu kita berdoa, sementara di luar meja kita sedang merencanakan kehancuran orang lain. Kita berteriak kebenaran di mimbar-mimbar gereja tapi di luar kita mengutuk pemerintahan dan mengurangi doa untuk mereka. Sungguh saya melihat banyak hati yang tidak bersyukur atas apa yang Tuhan berikan. Tuhan melihat yang pada akhirnya membawa kejatuhan bangsa Israel, karena tubuh mereka disini tapi hati tidak di Tuhan. Israel ada di depan Mezbah tapi mereka kehilangan kuasa ibadah. Israel berhadapan dengan berkat Tuhan, tetapi mereka kehilangan sumber berkatnya. Israel mau tangan Tuhan tapi menolak hati Tuhan. Mereka mau daging dan manna serta air minum tapi mereka tidak tertarik sama PEMBERI/ SUMBER. Mereka ada di bait Allah tapi mereka kehilangan hati-NYA. Tuhan hanya di bibir tapi tidak di hati mereka. Politikus mendapatkan suara rakyat tapi mereka kehilangan SUARA TUHAN. Bebeberapa orang Kristen ada di gereja hari minggu, senin sampai sabtu mereka jauh dari hati Tuhan. Beberapa melayani di gereja, tapi di luar gereja kita merencanakan kejahatan dan hidup di dalamnya. Kita berpikir Tuhan bisa ditipu dengan gaya hidup seperti ini. Beberapa orang Kristen berkata kepada saya, ini Amerika Pa Pendeta kita bebas. Sebagai hamba Tuhan saya mengingatkan diri saya, “satu waktu semua yang kita lakukan akan berhadapan dengan API dari TUHAN”. Sebagai akibat dari penurunan ini, ditambah dengan kurangnya rasa syukur, penghakiman Tuhan akan segera datang.


Tuhan berkata, “Dengarlah, hai langit, & perhatikanlah, hai bumi, sebab TUHAN berfirman:

"Aku membesarkan anak-anak & mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku.

Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yg disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."(Yes. 1: 2-3)


Bagaimana kita mengembangkan hati yang bersyukur kepada Tuhan? Saya menghabiskan beberappa jam untuk merenungkan apa yang harus kita lakukan. Pada akhirnya saya menemukan “KEBENARAN PENGAMPUNAN” & hanya bagi mereka yang tahu akan PENGAMPUNAN yang benar-benar bisa bersyukur.

Ams. 14:34, Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.


Luk. 17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

Dimanakah yang sembilan orang lainnya? Dimana? Dimana? Hiiii orang-orang Kristen yang telah disembuhkan, orang Kristen yang telah diampuni, orang Kristen yang telah ditebus……DIMANA? DIMANA? Sementara orang SAMARIA kembali memuliakan TUHAN. DIMANA kita yang telah mengalami anugerah kebaikan YESUS. Kita ada dimana?????? Berapa banyak kita yang telah mengalami dan bernafas dibawah langit anugerah tapi kita didapati semakin jauh dari MEMULIAKAN ALLAH.

  • An Attitude of Gratitude (sebuah sikap bersyukur).

Proklamasi Thanksgiving tahun 1789 George Washington mengungkapkan ketergantungan bangsa kita pada Tuhan Allah dengan memberikan pujian kepada-Nya atas setiap kemenangan dan kesuksesan.


Bisakah kita melihat hal yang luar biasa yaitu, generasi diatas kita dan para pendiri bangsa percaya Alkitab, dan mereka mengenal PENULISnya, TUHAN. Mereka punya banyak pergumulan hidup dan mereka tidak peduli akan apa yang mereka alami, mereka hanya ingin memperlihatkan kepada generasi berikut “pertahankan sikap bersyukur”.


Sekarang atau besok sebagian besar dari kita akan duduk mengelilingi meja yang dipenuhi dengan segala macam makanan enak saat kita merayakan Thanksgiving. Tapi yang menyedihkan adalah kita hanya melakukan ini setahun sekali. Tahun ini saya kehilangan the best Turkey gravy dan teman-temannya karena biasanya tiap tahun kami diundang oleh salah satu keluarga yang mengasihi kami, pandemi covid-19 membuat kami berdiam di rumah bersama keluarga.


Saya berharap moment ini menjadi TEROBOSAN BARU UNTUK SEMUA KELUARGA AMERIKA HIDUP & BERNAFAS DALAM UCAPAN SYUKUR. Saya berharap bukan setahun sekali kita bersyukur tetapi setiap tarikan nafas menjadi tarikan dan hembusan ucapan syukur sepanjang tahun. Maka kita perlu bersyukur, tidak hanya di hari istimewa ini, tapi sepanjang tahun.


Kepada gereja Tesalonika, Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa.

Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal,

sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5: 16-18)


Paulus mengajarkan Gereja untuk bersyukur dalam segala hal, pandemi ini tidak akan membuat kita surut dalam memuliakan Tuhan. Muliakanlah Dia ditengah-tengah situasi yang tidak pasti, temukan kepastian di dalam hadirat-Nya.


Apa yang saya percaya adalah ketika kita memiliki sikap syukur ini, Tuhan akan membuat kekacauan kita menjadi pesan pengharapan-Nya, dan ujian kita akan menjadi kesaksian-Nya.


Dalam nama Yesus, saya bernubuat kepada setiap pembaca artikel ini, air dalam gelasmu tidak akan pernah habis, adonanmu tidak akan pernah berhenti…..Tuhan membuka langit & menurunkan manna serta daging di kemah-kemah kediamanmu. Kita akan keluar dan memunggutnya dengan ucapan syukur, madu dan susu selalu penuh di dalam mulut kita. Air minum dan adonanmu akan mengalir kepada tempat-tempat yang membutuhkan. Sumber kita tidak bisa kering…..DIA berjanji AKU akan membuat padang gersang menjadi mata air dan sungai. Percayalah kepada-Ku maka engkau akan melihat seperti Abraham melihat…..jangan tertipu dengan situasi di luarmu. Belajarlah memegang janji Tuhan.


YKembalikan Bait Suci-Ku.


Air akan terus mengalir selama kita menjaga hubungan dengan SUMBER. Air akan sampai kepada yang membutuhkan jamahan Tuhan jika gereja yang hidup bersedia menjadi pipa bagi orang lain.


Roh Kudus yang memimpin para peziarah untuk melakukan perjalanan ke tanah ini dan untuk memulai pekerjaan baru untuk Tuhan, pekerjaan baru yang akan membentuk sebuah bangsa yang fondasinya adalah Yesus Kristus, dan sebuah bangsa yang akan mematuhi Tuhan. Jangan berbicara tentang perubahan dan damai jika kita tidak melibatkan ROH KUDUS.


Roh Kudus tolong bangsa Amerika & membawa kita kembali kepada apa yang awalnya Tuhan tetapkan bagi kita sebagai bangsa. Kita perlu berdoa dan memberi tempat kepada Roh Kudus, dan kepada setiap individu yang hidup di bangsa ini. Kita perlu menghabiskan waktu dalam doa yang lebih lagi dan menghidupi doa-doa kita di alam nyata.


Roh Kudus akan membimbing kita, bagaimana kita berjalan di dunia ini.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yg akan dikatakan-Nya & Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yg akan datang. " (Yoh 16:13)


Dia Tinggal Bersama kita sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak menghadapi hidup sendirian karena Yesus berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu. Maka Dia mengirimkan kepada kita Roh Kudus untuk hidup & tinggal di dalam kita terus menerus.


“Aku akan minta kepada Bapa, & Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yg lain,

supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (Yoh. 14:16)


Akhirnya, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita sebagai yatim piatu, dan Roh Kuduslah yang menguatkan kita.


Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.” (Roma 8:16)

Ini cukup untuk menjelaskan kepada kita tentang siapa kita di dalam Yesus. Maju terus dan kembalikanlah TABUT TUHAN di atas bangsa ini. Hadirkan Yesus di setiap musim kehidupan yang kita lalui. Teruslah berkarya bagi Tuhan dan sesama. Teruslah bercahaya dimanapun kita berada.



 
 
 

Kommentarer


© 2016 Fendy Simatauw. Proudly created with Wix.com

bottom of page