Pernikahan sedang diserang
- Fendy Simatauw
- Jul 21, 2021
- 3 min read
Nasihat supaya berjaga-jaga, Mat. 24:37"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh,
demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan &
minum, kawin & mengawinkan,s sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang &
melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.t
Keadaan manusia saat ini boleh dikatakan sama persis dan sama buruknya dengan keadaan manusia pada zaman Nuh, sehingga dari keadaan tersebut kita dapat mengetahui bahwa hari Tuhan sudah dekat.
Maleakhi 3:18 berkata : “3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar & orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah & orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”
Kita sedang hidup di masa-masa sulit. Pernikahan selalu diserang. Dunia, kedagingan dan iblis semuanya dengan tegas menentang pernikahan yang dibangun ALLAH. Pernikahan adalah ide Tuhan, diberikan untuk memperkuat umat-Nya dan untuk memuliakan TUHAN; tidak heran, keluarga menjadi medan pertempuran yang hebat.
Beberapa hal yang dapat mematikan pernikahan :
Mengabaikan Doa Doa penting bagi pernikahan Kristen. Doa adalah garis hidup kita, sarana yang melaluinya kita memuliakan Tuhan. Doa memberikan pengertian yang luar biasa bagi kita bahwa pernikahan mereka bergantung padanya, bahwa mereka tidak dapat bertumbuh tanpa TUHAN. Pasangan yang semakin sering berdiri diatas kedua lututnya mereka berjalan semakin jauh dan kuat. Ketika doa berhenti, pernikahan secara diam-diam hidup dengan sisa-sisa oksigen yang ada. Itulah mengapa, iblis membawa mengangu pernikahan beberapa pasangan dengan membawa mereka ada dalam kesibukan diluar rumah dan melupakan apa yang penting di dalam rumah.
Neh. 1:6, berilah telinga-Mu & bukalah mata-Mu & dengarkanlahjdoak hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang & malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengakul segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku & kaum keluargaku telah berbuat dosa.
Di dalam pernikahan, kehidupan saling dipraktekkan yaitu saling mengampuni, saling menerima dan saling mengaku dosa. Tidak ada pernikahan yang sempurna yang ada adalah pernikahan yang menghidupi komitmen. Keluarga bahagia tidak tercipta begitu saja, tetapi perlu diperjuangkan. Sama pentingnya dengan kebutuhan jasmani, kebutuhan jiwa adalah hal yang wajib dipenuhi. Mengabaikan doa dalam pernikahanmu itu sama dengan anda memberikan ruang untuk daging berbicara lebih dari kehendak Bapa.
Fondasi Pernikahan
Alkitab menjelaskan bahwa pernikahan adalah institusi yang ditetapkan oleh Tuhan. Misteri besar pernikahan adalah bahwa hubungan perjanjian suami dan istri adalah gambaran dari hubungan perjanjian antara Kristus dan gereja-Nya. Pernikahan adalah dari Tuhan, tentang Tuhan, bersama Tuhan, dan untuk Tuhan, jadi mengabaikan Tuhan itu masalah serius. BAngunlah nilai-nilai hidup yang Alkitabiah, kita dapat memahami dengan benar bagaimana suami dan istri harus berhubungan, bagaimana mereka mengambil peran mereka yang terpisah, dan bagaimana mereka berusaha untuk membawa kemuliaan bagi Tuhan baik secara individu maupun sebagai pasangan. Membangun pernikahan di atas fondasi lain berarti mengabaikan batu karang demi membangun di atas pasir. Tidak ada yang kita bisa harapkan dengan pasir, semua akan berakhir jika tekanan dan gelombang datang. Pernikahan yang dibangun diatas dasar Yesus Kristus akan memperlihatkan hasill yang tidak biasa. Jadikan Kristus sebagai pusat kehidupan rumah tangga kita. Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. (Mazmur 127:1)
Pengabaian Seks Tuhan baik memberikan anugerah seks yang ajaib dan misterius itu untuk mengikat suami dan istri bersama dengan cara yang unik. Seks adalah kunci utama dari pernikahan yang sehat, namun sebagian besar pasangan sering menjauhkan diri bahkan mengabaikannya atau menggantinya dengan pornografi atau sesuatu, apa pun. Alkitab menuntut agar suami dan istri menjaga hubungan seksual dalam semua situasi kecuali — dengan kesepakatan bersama, untuk waktu yang singkat, untuk berkonsentrasi pada doa. Ada saat-saat yang tak terelakkan ketika tidak ada yang tampak lebih sulit daripada mengejar hubungan seksual dan sepertinya tidak ada yang lebih mudah daripada mengabaikannya, tetapi mengabaikan seks berarti tidak menaati Tuhan secara langsung. Mengabaikan seks berarti mengabaikan salah satu pemberian Tuhan yang besar dan sangat diperlukan.
Ingatlah bahwa suami-isteri bukan lagi dua, tapi telah menjadi satu daging
“Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Matius 19:5-6) Jika Setan tidak dapat menghancurkan pernikahan, dia setidaknya akan memutuskan untuk melemahkannya. Mengabaikan seks dalam pernikahan berarti mengundang kehadiran iblis dan menyambut pengaruhnya.
Comments