Iblis menyusup ke dalam Gereja
- Fendy Simatauw
- Dec 7, 2022
- 5 min read
Musuh berusaha menyusup ke dalam gereja, Ada beberapa kebenaran penting yang perlu kita simak dan pelajari dari Hikmat Paulus ketika dia berada di Korintus.
1. Persaingan di dalam gereja (1 Kor. 1:10–17). Beberapa anggota gereja mulai lebih lekat kepada para pelayan Injil tertentu daripada dengan Injil. 2 Tim. 4:3, Karena akan datang waktunya, org tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Ketika kelompok bersaing satu sama lain, & para pelayan berjuang untuk wilayah mereka, Musuh menang.
Perpecahan dalam jemaat : 1 Kor. 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata & jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh org-org dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas.Atau aku dari golongan Kristus.
13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
14 Aku mengucap syukur bahwa tidak ada seorangpun juga di antara kamu yg aku baptis selain Krispus & Gayus,
15 sehingga tidak ada orang yg dapat mengatakan, bahwa kamu dibaptis dalam namaku.
16 Juga keluarga Stefanus aku yg membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi org yg aku baptis.
17 Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; & itupun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
2. Ketidakdewasaan di antara orang percaya (1 Kor. 3:1–4). Ketika para pemimpin pada dasarnya masih bayi maka yang terjadi adalah pintu terbuka untuk pasukan Setan.
Perselisihan : 1 Kor. 3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dgn kamu seperti dgn manusia rohani, tetapi hanya dgn manusia duniawi, yg belum dewasa dalam Kristus.
2 Susulah yg kuberikan kpdmu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.
3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati & perselisihant bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi & bahwa kamu hidup secara manusiawi?
4 Karena jika yg seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yg lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yg bukan rohani?
1Kor 14:20, Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dlm pemikiranmu. Jadilah anak-anak dlm kejahatan, tetapi org dewasa dlm pemikiranmu! (BIS) Saudara-saudara! Janganlah berpikir seperti anak-anak. Dalam hal kejahatan, hendaklah kalian tetap seperti anak kecil. Tetapi dalam pemikiran, hendaklah kalian menjadi orang yang sudah dewasa)
3. Menoleransi dosa dalam jemaat (1 Kor. 5:1–13). Jemaat Korintus tidak hanya mengetahui tentang dosa terbuka di dalam gereja, tetapi mereka juga membual tentangnya. Sekalipun kita tidak melangkah sejauh itu, mengabaikan dosa adalah bukti pengaruh Setan. 1 Sam 2:12, Anak-anak Eli jahat sekali. Mereka tidak mengindahkan TUHAN. Orang yg rela dikoreksi akan mempunyai hari depan yg lebih baik. Eli lebih menghormati anak-anaknya daripada Tuhan (1 Samuel 2:29). Setiap kali didengar bahwa anak-anaknya tidur dengan perempuan-perempuan pelayan di depan pintu Kemah Pertemuan, Eli tidak menindak mereka secara tegas sesuai dengan Hukum Taurat. Eli hanya menasihati mereka seperti menasihati seorang balita. Eli 'memerintah sebagai hakim selama 40 tahun (I Samuel 4:18). Tetapi Eli tidak juga membereskan kerusakan rumah tangganya yg menyebabkan seluruh Israel terseret ke dalam dosa. Dia gagal bertindak keras kepada anak-anaknya, kegagalannya mengeluarkan mereka dari jabatan kudus. Sampai Tuhan mendapatkan Nabi dari rahim Hana yang mandul yaitu Samuel.
4. Orang percaya menghidupkan orang percaya. Mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman, 1 Kor. 6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?5 H
al ini kukatakan untuk memalukan kamu.i Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?j6:6 Adakah saudarak yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.Jemaat Korintus tampaknya secara teratur mengajukan keluhan terhadap satu sama lain daripada mencoba menyelesaikannya dalam kasih Kristen. Perselisihan internal menandai jemaat mereka.
5. Percabulan di dalam gereja (1 Kor. 5:1–13). Ada alasan mengapa Paulus begitu sering menentang dosa seksual (mis., 1 Kor. 6:12–20, 10:8) dan memanggil pasangan yang percaya untuk saling memberikan diri secara fisik supaya Setan tidak menggoda mereka (1 Kor. 7:5). Godaan ini nyata dan kuat.
6. Penyalahgunaan kemerdekaan Kristen (1 Kor. 8:1–13, 10:23–30). Masalah ini seringkali merupakan hasil dari hidup kita dalam kebebasan kita tanpa mempedulikan orang lain—dan musuh menemukan ruang kerja ketika kita egois. Nafsu dan kasih adalah 2 hal yang berbeda, Nafsu mengambil dengan paksa dan merugikan orang lain sementara kasih mengutungkan kedua belah pihak. Tidak ada yang bisa diharapkan datang dari orang yang egois. Orang egois adalah biang dari konflik dalam komunitas.
tetapi hendaklah tiap-tiap org mencari keuntungan org lain.
7. Penyembahan berhala di gereja (1 Kor. 10:7,dan supaya jgn kita menjadi penyembah-penyembah berhala,a sama seperti beberapa org dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka & bersukaria." 14, Karena itu, saudara-saudaraku yg kekasih, jauhilah penyembahan berhala!). Setan senang ketika kita meninggikan seseorang, sesuatu, atau tindakan di atas Tuhan yg benar. Terkadang, idola kita bukanlah patung di rak, tapi dewa di hati kita.
Mz. 22:26, Orang yang rendah hati akan makan & kenyang, orang yang mencari TUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
8. Persaingan atas karunia rohani (1 Kor. 12–14). Ketika kita berpikir bahwa kita lebih berbakat daripada yang lain, atau bahwa karunia kita lebih penting daripada yang lain, kita sedang bermain di tangan Iblis.
Anda tidak bisa membunuh Goliatmu dengan senjata orang lain. 1 Sam. 17:39 Lalu Daud mengikatkan pedangnya di luar baju perangnya, kemudian ia berikhtiar berjalan, sebab belum pernah dicobanya. Maka berkatalah Daud kepada Saul: "Aku tidak dapat berjalan dengan memakai ini, sebab belum pernah aku mencobanya." Kemudian ia menanggalkannya. Saul memberi kesempatan kepada Daud untuk memakai baju perangnya tetapi Daud tidak terbiasa. Jangan pernah mengunakan apa yg tidak datang dari Tuhan, gunakanlah apa yg ada di tanganmu. Mujizat datang dari apa yg ada di tanganmu.
9. Keengganan untuk mengampuni orang percaya yg bertobat (2 Kor. 2:5–11). Ketika kita tidak mengampuni saudara atau saudari yg kembali dalam Kristus, kita membuka pintu bagi pengaruh Musuh.
Pengampunan mahal harganya! TIADA YANG BISA melakukannya KECUALI DIMAMPUKAN oleh kekuatan yg melampaui dirinya: KASIH. Tetapi yg terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yg lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. (1 Petrus 4:8)
Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran. (Amsal 10:12). Mengampuni adalah salah satu bentuk nyata kasih Allah.
10. Ajaran palsu di gereja (2 Kor. 11:1–15). Dari perdebatan tentang Perjamuan Tuhan hingga pertanyaan tentang kebangkitan hingga khotbah tentang “Yesus yang lain” (2 Kor. 11:4), Musuh berusaha menabur kepalsuan di dalam gereja—seringkali melalui guru-guru yg tampak seperti malaikat terang.
Manakah dari strategi ini yg paling nyata di gereja Anda? Langkah apa yg Anda ambil untuk melawan pekerjaan Musuh? Langkah apa yang Anda ambil untuk mempersiapkan serangannya?
Comentarios