DAUD TIDAK MEMBUTUHKAN ISRAEL
- Fendy Simatauw
- Dec 9, 2020
- 7 min read
Updated: Dec 10, 2020

Ambon, 2 agustus 1992, adalah hari dimana saya menikmati kehidupan baru di dalam Yesus. Disitulah hadir kerinduan yang mendalam untuk menghabiskan waktu dalam melayani TUHAN. Tidak mudah tapi selalu ada pertolongan yang datang tepat pada waktunya.
Pada tahun 1995, saya menyelesaikan high school dan lanjut masuk Sekolah Tinggi Teologi di tahun 1999. Saya balik ke Ambon untuk melayani Tuhan disana dan bergabung dengan salah satu gereja lokal.
Ambon itu kota kecil tetapi banyak hal yang saya lewati di kota ini. Ambon adalah tempat dengan peluang besar bagi Wei & saya.
Gereja ROCK-Ambon adalah gereja pertama saya setelah lahir baru. Disinilah saya belajar & melatih hidup dibawah otoritas. Setiap kesempatan sedapat-dapatnya saya tidak melewatkannya. Disinilah mimpi-mimpi saya mulai dikerjakan & setiap hari saya bergairah untuk mengerjakan panggilan Tuhan. Banyak tantangan yang saya hadapi, tetapi adakah yang menyurutkan saya….TIDAK!. Tantangan-tantangan dalam pelayanan dan kehidupan itu mengingatkan saya kepada almarhumah (mama saya). Namanya Yunnan Kriekhoff, dialah wanita yang banyak memberikan nasihat lewat kehidupan yang hidup bukan hanya perkataan. Pekerjaannya pembuat dan penjual roti & ia menghabiskan hari-harinya di depan kompor dan oven. Situasi ini seperti memberikan pesan untuk saya bahwa, Fendy mengapa mama melakukannya setiap hari? Supaya kamu dan adik-adikmu mempunyai persediaan roti di rumah dan kalian bisa berbagi kepada orang lain.
Saya seorang yang suka bermimpi, tetapi karena batasan ukuran dan anggaran, itu membuat saya terkesan terlambat. Prinsip saya adalah mengerjakan hidup dan memberi warna bagi kehidupan orang lain. Saya muda & punya tekad untuk berhasil dalam semua yang dikerjakan. Saya punya kemauan dan kepercayaan diri (urat malu putus) ini modal untuk saya melangkah maju dan abaikan apa yang ada dibelakangku.
Ada banyak pemimpin yang menghadapi keadaan yang serupa dengan yang saya hadapi di Ambon : Kota kecil dan sumber daya terbatas, tetapi impian dan tujuan besar. Saya masih ingat kalimat tahun 1999 dari Gembala Senior/ Bapa rohani Pdt. Chris Manusama. “Fendy pulang bantu saya di pengajaran & misi. Jangan tunggu kamu jadi penginjil besar baru pulang lihat Ambon”. Saya menjawab, “saya pulang Pa!”. Waktu mengguji segala sesuatu dan dalam waktu Tuhan saya dibesarkan dengan nilai-nilai yang sangat kaya dari seorang Gembala dengan hati besar seperti beliau. Dari Ambon yang kecil Tuhan kirim kami ke tempat yang tidak biasa, tetapi disinilah kami menemukan budaya baru dan belajar nilai-nilai hidup yang baru juga. Sampai kami tiba dalam waktunya Tuhan, Tuhan mengirimkan kami ke Dover, NH-USA adalah kota berikut untuk kami mengeluatkan yang terbaik dari kami. Di Dover kami belum lama mengembalakan jemaat yang sudah ada sebelum kami datang. Kehidupan pelayanan dan perjalanan iman inilah, yang membuat kami menemukan beberapa nilai hidup.
Berikut ini ada lima nilai hidup yang kami pelajari dalam kesendirian bersama Tuhan :
1. Temukan & Manfaatkan Potensi terbaikmu.
Jika kamu sendiri kamu terlihat kecil, tetapi kesadaran diri akan setiap kesempatan yang Tuhan berikan itu membawamu kepada hal-hal yang diluar kemampuanmu. Tidak mudah tapi disitulah TUHAN menarik keluar potensi terbaik di dalam kita yang DIA sudah taruh sejak semula. Setiap pintu perlu diketuk, setiap coin harus dicari dengan cermat & setiap orang yang datang dalam kehidupanmu kita perlu pelajari. Jika kamu tidak bisa melihat potensimu, Tuhan bisa pakai orang lain untuk menyatakan siapa kamu sebenarnya di sekitar mereka. Sebagai Pengajar, Gembala & Penginjil saya banyak menemukan orang-orang yang berpotensi tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya. Panggilan saya adalah memberitahu & mencoba untuk mengeluarkan kekuatan terbaik dari orang-orang yang melayani bersama saya.
Yohanes 6:8-9, Mulailah dengan apa yang ada ditanganmu. 2 ikan & lima roti akan tetap menjadi makan siang anak kecil, tetapi jika ada ditangan yg tepat mengahasilkan ledakan ekonomi yang tidak biasa.
Pada ayat 8-9, Seorang dari murid-murid-Nya,
yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya:
9 "Di sini ada seorang anak, yg mempunyai lima roti jelai & dua ikan;…..
Salah satu murid Yesus, Andreas memberitahukan bahwa ada roti dan ikan. Kita perlu orang-orang seperti Andreas yang memberitahukan potensi apa yang ada ditangan kita. Mujizat datang dari apa yang ada di tanganmu. Setiap hari tampilan kehidupan akan selalu berbeda, tetapi Tuhan menjanjikan kasih setia-Nya baru setiap pagi bukankah itu mujizat. Pastikan kita bangun setiap hari dengan bersemangat untuk apa yang ada di depan. Tidak ada yang memberi lebih banyak energi bagi kesendirian selain potensi. Kuncinya adalah mendisiplinkan diri Anda untuk mencarinya dalam setiap situasi. Beberapa orang melihat masalah di setiap situasi, tetapi yang lain melihat kesempatan untuk memanifestasikan potensi terbaiknya. Kita yang mana?
2. Layarilah imajinasimu.
Imajinasi itu daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
Imajinasi inilah salah satu kekuatan yang untuk saya memulai petualangan yang baru di Dover. Petualangan baru dimulai dengan menghadapi budaya baru. Saya & keluarga masuk di kota ini 5 tahun lalu, banyak hal yang Tuhan kerjakan dalam pelayanan kami.
Di kota ini, saya melihat banyak orang bergumul dengan kehidupan pribadi, keluarga dan komunitas. Saya memutuskan mengajari prinsip-prinsip kebenaran dalam mengelola kehidupan yang Tuhan titipkan. Saya harus menemukan cara & strategi untuk mengajarkan mereka menemukan apa yang ada di dalam imajinasi mereka. Harapan dan doa kami, mereka bangkit menjadi luar biasa dan menambah nilai bagi mereka dan orang lain. Saya mencoba cari berbagai sumber untuk membantu saya, tetapi tidak menemukan. Sampai imajinasi dari Tuhan datang dalam waktu-Nya mengajarkan kami, bagaimana menjadi yang terbaik diantara yang baik.
Mudah untuk mengatakan saya bisa lakukan, tetapi kenyataanya tidak seperti itu. Mau menyerah iya….semua orang ingin berhenti di tengah jalan karena masih jauh dari kenyataan yang namanya BERHASIl. Semua yang saya capai hari ini datang dari imajinasi Tuhan beberapa tahun yang lalu. Layarilah imajinasimu, temukan jalan keluar. Masalah, tantangan pasti ada tetapi hal itu hanya membuatmu makin bersiap. Selalu ingat apa yang kita alami dulu hingga sekarang adalah materi kehidupan yang mungkin membantu orang lain menemukan jalan keluarnya juga! Sekali lagi saya katakan LAYARILAH IMAJINASIMU, berilah dia tempat dan mulailah dengan apa yang ada dalam pikiranmu & wujudkan itu dalam kenyataan. Raja Saul berpikir Goliath terlalau besar untuk dihadapi, sementara Daud berpikir Goliath terlalu besar untuk dilewatkan oleh batu umbanku. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
3. Temukan kekuatanmu & fokuslah.
Dalam 1 Raj. 18:40, Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison & menyembelih mereka di sana.
Elia berhadapan dengan 450 nabi-nabi Baal seorang diri. Sebagian besar dari kita menyadari bahwa pertunjukan satu orang dalam peristiwa yang dihadapinya dimulai dari persiapan dan mengkhususkan diri.
Ketika saya pertama kali datang ke gereja pada awal pertobatan, semuanya baru & saya adalah seorang amatir dalam semua itu. Jadi saya hanya bekerja keras dan mencoba untuk berkembang. Saya menemukan bahwa ada area di mana saya tampaknya tumbuh dengan cepat & lainnya tumbuh jauh lebih lambat. Tetapi saya mengerjakan apa saja selama bisa dilakukan. Tetapi hal ini membawa saya kepada tidak maksimalnya sebuah pekejaan. Tuhan mulai membuka kembali apa yang menjadi kekuatan dan mengarahkan perhatian saya kepada apa yang di dalam. Waktu berjalan dan hari berganti, komunikasi saya menjadi lebih baik & lebih baik & gereja yang kami layani mulai menemukan kekuatanya.
Kecenderungan alami manusia adalah menghabiskan sebagian besar energi kita di area tempat kita paling kesulitan, dengan alasan bahwa jika kita berinvestasi di sana, kita akan melihat peningkatan paling besar.
Dover mengajarkan sebaliknya, jika kita menghabiskan waktu kita untuk fokus pada apa yg kita lakukan dengan baik (atau memiliki potensi untuk melakukan yang terbaik), kita melangkah lebih jauh di area itu. Jangan habiskan kekuatanmu kepada pukulan-pukulan yang sembarangan. Bermainlah di area kekuatanmu supaya kamu pergi dan meghasilkan dampak yang besar.
Rasul Paulus mengingatkan kita dalam 1 Kor. 9:26, Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan & aku bukan petinju yg sembarangan saja memukul.
4. Belajar membangun momentum.
Momentum : Saat yang tepat, kesempatan, kuantitas gerak. Belajar adalah pendidikan seumur hidup, ini harus menjadi kesadaran kita bahwa kita “MURID”. Murid yang baik melihat pendidikan hidup disetiap situasi dan keadaan ini yang membawanya kepada terobosan. Terobosan kita akan datang dari perubahan kecil yg kita buat hari demi hari.
Bekerjalah dengan nilai dan konsistensi karena kualitas tidak akan datang hanya dengan menunggu. Waktu akan memperlihatkan hasil dari apa yang kita pelajari selama ini. Kuantitas gerak, disiplin & pengetahuan akan terakumulasi dari waktu ke waktu & menghasilkan keberuntungan besar bagi kita sendiri. Saat kita belajar melakukan hal-hal kecil setiap hari, kita akan mengalami hal-hal besar pada waktunya. Perhatian & ketekunan mendatangkan keberuntungan sebab itu manfaatkanlah setiap momentum.
Luk. 16:10, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
5. Hargai mereka yang membantu.
Tidak peduli seberapa besar kesulitanmu, kehadiran satu orang disampingmu itu cukup memberimu energi baru. Kita akan menemukan bahwa kita tidak pernah benar-benar sendirian. Setiap orang memiliki orang yg mendukung & membantu mereka dalam perjalanannya.
Perjalanan kehidupan kami tidak terlepas dari andil banyak orang, bahkan Tuhan kirim orang-orang yang diluar agenda kita. Ini mengingatkan saya kepada Mordekhai & Ester, bahwa tujuan Tuhan menaruh Ester di sana untuk keselamatan Israel, jika tidak pihak lain yang akan menolong.
Est. 4:14, Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan & kelepasan dari pihak lain, & engkau dgn kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yg seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
Wei menemukan pekerjaan dan Tuhan buat semua indah pada waktunya. Saya sangat bersyukur memiliki Wei, dia melakukan banyak hal terbaik untuk memberikan jalan bagi suaminya. Wei percaya bahwa yang besar dan mulia sedang menunggu kami di depan sana. Dia banyak berkorban untuk saya dan anak-anak. Dia mengajarkan anak-anak, menaruh nilai hidup dan yang sangat membuat saya kagum adalah dia memberikan ruang special untuk Tuhan Yesus Kristus. Sebagai suami saya memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk dia bersama Tuhan dalam melayani.
Jika saat ini kita berada di musim yang berat jangan kuatir masih ada seseorang yang berdiri dan memberikan hormat kepadamu. Ada banyak hal hebat yg kita akan pelajari dari setiap perjalan kita masing-masing.
Jangan menyerah karena engkau terlihat sendiri, Daud tidak butuh Israel untuk menjatuhkan Goliath sebaliknya Israel membutuhkan Daud untuk menjatuhkannya. Bagi Daud, dia tidak butuh orang yang hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Dia hanya perlu Tuhan dalam menyelesaikan pertempuran ini.
Mat. 28:20, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yg telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Comments