top of page

BAKAT SAJA TIDAK CUKUP

  • Writer: Fendy Simatauw
    Fendy Simatauw
  • Jan 19, 2021
  • 3 min read

Updated: Mar 10, 2021



Kej. 25:27, Lalu bertambah besarlah kedua anak itu:

Esau menjadi seorang yg pandai berburu, seorang yg suka tinggal di padang,

tetapi Yakub adalah seorang yg tenang, yg suka tinggal di kemah.

28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan,

tetapi Ribka kasih kepada Yakub.

29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu,

lalu datanglah Esau dgn lelah dari padang.

30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yg merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.

31 Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."

32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku."

Maka bersumpahlah ia kepada Yakub & dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.

34 Lalu Yakub memberikan roti masakan kacang merah itu kepada Esau;

ia makan & minum, lalu berdiri & pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.

Dalam Kejadian 25, kita menemukan seorang laki-laki dengan panggilannya berburu (ESAU). Beberapa orang berpendapat bahwa Esau, seorang yang egois, tidak bertanggung jawab, lebih memperhatikan olahraga dan rekreasi daripada tanggung jawab pekerjaan keluarga dan ternak. Sementara yang lain menghukum Yakub, saudara kembarnya, karena malas karena dia tinggal di rumah, mengurus ternak dan memasak. Komentar-komentar ini tidaklah adil & tidak berdasar. Alkitab tidak mengatakan bahwa Esau tidak bertanggung jawab karena dia adalah seorang pemburu atau bahwa Yakub malas karena dia tinggal di rumah. Tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan. Mereka tidak berdosa hanya karena mereka menggunakan keterampilan mereka dalam arena kehidupan yang berbeda. KETERAMPILAN dan kapasitas mereka masing-masing menunjukkan kreatifitasannya Tuhan.


Tak ada salahnya Esau menjadi hunter yg handal. Dia memberikan makanan tambahan untuk keluarga tetapi juga memiliki kemampuan untuk melindungi keluarga. Itu adalah keahliannya & ayahnya menyetujui. Pemburu, Pelindung, Penjaga wilayah, Prajurit. Mungkin Esau sedang dilatih untuk menjadi jenderal dari pasukan kecil yg diwarisi ayahnya, Ishak, dari Abraham.

(Kej 14:14, Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yg terlatih, yakni mereka yg lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan).

Bertahun-tahun kemudian, seorang pemburu lainnya menjadi ahli dengan umban, membunuh predator yang mengejar dombanya & predator Filistin bernama Goliath yg datang menebarkan ketakutan dan suara yang haus darah diatas perkemahan barisan Israel.


Raja Daud akan berkata Tuhan…..


2 Sam. 22:35, yang mengajar tanganku berperang, sehingga lenganku dapat melengkungkan busur tembaga."


Tidak ada salahnya memiliki KARUNIA & BAKAT, tapi apa yang memberi SUBSTANSI adalah ketika kita membiarkannya berada di bawah otoritas Tuhan? Ketika Daud menangani Goliat dengan umban & kemampuannya, DAUD dengan tepat mengakui bahwa "Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran & Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami." (1 Sam 17:47).


Ini tampaknya tidak benar untuk Esau. Dia tampaknya MENGHANCURKAN tujuan Tuhan untuk hidupnya sebagai anak sulung, dan sangat bersedia untuk menjual hak kesulungannya untuk kepuasan segera (ayat. 34 Lalu Yakub memberikan roti masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan & minum, lalu berdiri & pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu).


"latihan mempertajam bakat Anda". Daud berlatih selama dia mengembalakan kambing domba ayahnya. Dia berlatih menghadapi singa dan beruang. Bagi Daud Talenta/ bakat itu baik tetapi KEPERCAYAAN itu penting karena hal inilah yang membuat perbedaan dalam hidup kita. Militer Israel tidak ada satupun yang mendatangi Saul dan menyatakan kesanggupan dalam menghadapi Goliat. Mereka terlatih di medan pertempuran tetapi mereka keilangan kepercayaan. Daud percaya diri dengan melepaskan atribut perang Saul, dia mengunakan apa yang di tangannya. Tujuan kita diciptakan adalah mempercayai apa yang Tuhan taruh di tangan kita. KEPERCAYAAN PADA TUHAN itu yg memberinya semangat & energi baru pada telenta kita.


Daud fokus untuk mengarahkan talenta terbaiknya. Ketekunan kita menopang bakat kita, tanggung jawab untuk memperkuat bakat dan karakter kita untuk melindungi bakat kita. Esau tidak memiliki PERCAYA KEPADA ALLAH yang akan menopang nasib seorang putra sulung dengan HAK KELAHIRAN yang diberikan Allah. Bagi Esau Bakat saja tidak cukup untuk membesarkan dia, dia perlu Tuhan.



 
 
 

Comments


© 2016 Fendy Simatauw. Proudly created with Wix.com

bottom of page