FREE INDEED
- Fendy Simatauw
- Nov 6, 2015
- 5 min read
Kebenaran memurnikan pikiran manusia.
Kebenaran menghancurkan ilusi.
Kebenaran membebaskan anda.
Yoh 8:30 Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. 8:31 Maka kata-Nya kepada org-org Yahudi yg percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, & kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham & tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap org yg berbuat dosa, adalah hamba dosa. 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Transformasi Diri Menuju Transformasi Dunia.
Orang tua yang memiliki pengetahuan adalah berkat bagi anak-cucu mereka. "Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang berpendidikan baik, tampil lebih baik secara akademis, dan lebih mungkin untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi. Sebaliknya anak-anak dari org tua yg latar belakang pendidikan rendah, menyulitkan anak-anak mereka melanjutkan pendidikan yang lebih. (ini bukan sesuatu yg mutlak, selama kamu hidup dalam kebenaran Firman kamu punya masa depan).
Kita tidak bisa memberikan kepada seseorang apa yang kita tidak miliki. Kita tidak bisa mengajarkan seseorang apa yang kita tidak tahu. Awal dari semua pengetahuan hari ini adalah TAKUT akan TUHAN. Selama kebenaran Firman memenuhi kita, kemanapun kamu pergi Dia ada disana. Kebenaran harus menguasai dunia pergaulan, kerja dan sekolah bahkan pelayanan kamu. Menghidupi kebenaran adalah awal dari kebebasan dan tindakan. Kita perlu belajar menghidupi hidup, bukan hanya sekedar tahu akan kebenaran Firman. Kebenaran Firman membentuk pandangan kita kepada dunia. Bukan sebaliknya dunia yg membentuk pandangan hidupmu. Kebenaran perlu sampai di hati bukan hanya di otak. Selama kebenaran sampai di otak kamu akan menjadi farisi-farisi otak bukan Samaria yang punya hati . Lukas 10:33, Lalu datang seorang Samaria, yg sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; & ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Pendidikan dalam kebenaran menciptakan perlindungan yang lebih baik bagi kita. Dididik dalam kebanaran membuat orang mudah untuk dipimpin. Selama kebenaran yang memimpin, orang yang dipimpin tidak merasa dimanfaatkan sedangkan orang yang memimpin merasa tidak berkuasa atas orang lain. Mengapa demikian? Karena bukan kebenaran diri sendiri yang dihidupkan tetapi kebenaran Allah yang dihidupi. Kenapa manusia konflik? Karena mereka merasa dirinya lebih benar dari orang lain dan egois menghidupi mereka. Selama ada kepentingan diri sendiri, selama itu pula anda akan hidup dalam masalah. Pentingnya kamu menjadi murid, supaya kamu tidak berhak menilai siapa yang lebih baik dan siapa yang lebih unggul. Semua keputusan ada ditangan guru, dan guru memutuskan berdasarkan apa yang kamu hidupi……Siapa gurumu hari ini? Jangan salah memilih gurumu….
Yoh 8:31 Maka kata-Nya kepada org-org Yahudi yg percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, & kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Selama kamu masih hidup di luar Firman kamu bukan murid Yesus. Kamu mungkin punya agama tapi kamu bukan murid. Kamu mungkin tahu kebenaran Alkitab tapi kamu bukan murid. Berapa banyak orang diluar kita yang tahu akan isi Alkitab, tapi mereka bukan murid. Yesus berkata “Jikalau kamu TETAP dalam firman-Ku……” TETAP artinya Firman menjadi daging didalam kamu. Firman bergerak didalam kamu dan hidup didalam kamu. Menjadi Alkitab yang terbuka, jadilah cermin bagi orang lain.
Kamu di rumah atau dimana?
Hidup di rumah itu sebuah keputusan. Hidup di luar rumah juga itu sebuah keputusan. Kesimpulan awalnya adalah PILIHAN. Kedewasaan sesorang diukur dari semua pilihan-pilihan yang mereka ambil. Lukas 15, tentang anak yang hilang. Mereka berdua sama-sama hilang. Yang bungsu hilang karena menjauh dari rumah bapanya. Yang sulung juga hilang tapi masih di dalam rumah! Kenapa ? Yang sulung punya mentalitas hamba bukan anak.
Kebanyakan kita hidup sebagai seorang Kristen, punya agama, punya gereja & melayani di dalamnya, tapi kita terhilang. Tragedi terbesar adalah melayani di rumah tapi terhilang. Dalam Yoh. 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Tubuh di rumah tapi hati tidak di rumah. Yang sulung mengeluh! Lukas 15:31, Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, & segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kenalilah BAPAmu yang di Surga, Dia baik dan murah hati. Mengenal BAPA berarti anda tidak akan kehilangan sumber. Anak sulung punya pekerjaan, tapi tidak mengenal BAPAnya. Dia melayani tapi tidak merdeka/ bebas. Yesus datang supaya kamu dan saya bebas dari setiap kutuk terlepas dari perhambaan dosa.
Yoh. 8:36 “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Sering kita terikat dengan pelayanan, pekerjaan, aktifitas sehari-hari. Kerja dan kerja, melayani dan melayani tapi kehilangan keintiman ini masalah besar. Apa gunanya kita melayani tapi tidak merdeka. Yesus mau kita melayani sebagai orang yg merdeka dan telah mengalami dan menghidupi udara kebebasan dalam Dia.
Kita hidup dengan masyarakat di mana kebebasan dan kebenaran yang dihargai lebih dari apa pun. Namun banyak orang tidak benar-benar tahu kebenaran dan menikmati kebebasan. Mereka adalah budak keinginan dosa mereka sendiri. Mereka diperbudak oleh rasa takut bersalah, kematian dan penghukuman.
Tetapi Yesus telah membebaskan kita dari perbudakan dosa dan kematian. Yak. 1:25, Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

2.000 tahun yang lalu, seorang Gubernur Romawi (Pilatus) mengajukan pertanyaan yang mendalam dan signifikan terhadap "Tuhan Yesus". Apakah kebenaran itu ? Pertanyaan ini adalah pertanyaan retoris (Retoris adalah majas (gaya bahasa) yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena jawaban atau maksud si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut. Contoh: Untuk apa kita berperang, bukankah sebaiknya kita berdamai?). Dengan sinis Pilatus meresponi, apa yang Yesus baru saja ungkapkan: "Aku datang ke dalam dunia, untuk memberi kesaksian tentang kebenaran." Pilatus tidak menyadari bahwa ia sedang berbicara dengan Kebenaran. Dia berbicara sebagai Tuhan dalam daging. Yesus berkata dalam Yoh 14: 6 "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku. "Dia sehingga membuat klaim yang mendalam tentang keilahian-Nya sendiri. Yesus adalah "sinar kemuliaan [Allah] dan gambar wujud Allah" (Ibr 1: 3). Dia adalah kebenaran yang menjelma/ekspresi sempurna dari Allah.
Orang-orang yang menyangkal keberadaan Tuhan adalah orang-orang yang sama, yang mengatakan tidak ada kebenaran mutlak dan bahwa segala sesuatu adalah relatif. Bagi kita Allah ada, Ia memegang kunci kebenaran dan Ia adalah KEBENARAN yang dicari oleh dunia.
Namun, yang menimbulkan pertanyaan lain. Jika ada Allah pencipta, sebagaimana dibuktikan oleh penciptaan, bagaimana kita tahu siapa Dia? Dia mengungkapkan diri-Nya dan kebenaran-Nya bagi umat manusia? Jawabannya “Yesus”.
Kebenaran adalah ekspresi diri Allah. Yesus juga berdoa kepada Bapa Surgawi-Nya atas nama para murid-Nya, Ia mengatakan ini: "Jadikanlah mereka milik khusus Bapa melalui kebenaran; perkataan Bapa itulah kebenaran." (BIS Yoh 17:17).
Kesimpulannya : Tinggallah di rumah dengan pengertian yang benar. Kenalilah Bapamu yang di Surga, bukan sekedar tahu karena mendengar. Jadilah murid yang dapat diandalkan.
Selama kebenaran sampai di otak dan berdiam disana kamu akan menjadi farisi-farisi otak bukan Samaria yang punya hati. ~ Fendy Simatauw
Mendengar itu baik, mengetahui itu bagus, tetapi menghidupi YESUS itu yang terbaik.
Comentários